Sabtu, 01 Desember 2012

Laskar Pelangi


Identitas Buku 
Judul              : Laskar Pelangi
Pengarang      : Andrea Hirata
Penerbit          : 2008
Tahun terbit : Bentang
Sinopsis          :
Awal persahabahatn itu dimulai pada sebuah sekolah SD Muhammadiyah. Persahabatan antara 11 murid SD Muhammadiyah. Pada awalnya persahabatan itu hanya terdiri dari 10 anggota. Orang tua mempunyai alasan mendaftarkan anaknya di sekolah Muhammadiyah karena sekolah Muhammadiyah tidak menetapkan iuran dalam bentuk apapun, atau karena firasat mereka bahwa anak-anak mereka dianggap memiliki karakter yang mudah disesatkan iblis sehingga sejak muda harus mendapatkan pendadaran Islam yang tangguh. Atau bahkan mungkin karena anaknya memang tidak diterima di sekolah manapun. Karena Muhammadiyah merupakan sekolah kampung yang paling miskin di Belitong. Bahkan awalnya kekurangan murid. Muncul kecemasan pada wajah Bu Mus atau N.A. Muslimah Hafsari binti K.A. Abdul Hamid dan Pak Harfan atau Bapak K.A. Harfan Effendy Noor bin K.A. Fadillah Zein Noor. Karena saat itu tidak genap 10 anak yang mendaftar dan hampir sekolah itu ditutup. Tapi kemudian muncul Borek sebagai penyelamat mereka, sehingga sekolah tidak jadi ditutup dan sekolah dilanjutkan.
Muhammdiyah memang kekurangan guru, jadi selama 6 tahun di SD Bu Mus mengajarkan semua mata pelajaran, mulai dari menulis indah, Bahasa Indonesia, Kewarganegaraan, Ilmu Bumi sampai Matematika, geografi, prakarya dan praktik olah raga. Bu Mus hanya memiliki selembar ijazah SKP (Sekolah Kepandaian Putri) namun beliau bertekad untuk terus mengobarkan pendidikan Islam walaupun hanya memperoleh upah 15 kilogram beras setiap bulan. Beliau bersama pamannya Pak Harfan, selaku kepala sekolah Muhammadiyah merupakan pahlawan tanpa tanda jasa yang menjadi pelita bagi para Laskar Pelangi.
Anggota laskar pelangi bertambah satu setelah Flo datang. Flo dulunya bersekolah di sekolah PN (Perusahaan Negara) milik PN Timah adalah sebuah perusahaan yang paling berpengaruh di Belitong, karena timah merupakan denyut nadi pulau Belitong. Flo seorang gadis dengan postur tubuh tinggi rata-rata, tomboy dan merupakan seorang gadis yang nakal, tidak seperti anggota laskar pelangi yang lainnya, Flo berasal dari keluarga yang berlimpah harta. Florina yang merupakan anak bungsu dari keluarganya, tidak suka menerima dirinya sebagai perempuan karena mungkin Flo adalah anak perempuan satu-satunya dikeluarganya. Florina memiliki ketertarikan yang sama seperti mahar dalam metafisika.
Mahar merupakan salah satu anggota laskar pelangi selain Trapani, Syahdan, Harun, Borek, Kuncai, A Kion, Sahara, Lintang, dan Ikal. Mahar adalah anak laki-laki yang tampan seperti halnya Trapani dan pintar seperti Lintang. Mahar seorang pesuruh tukang parut kelapa sekaligus seniman dadakan yang imajinatif, tak logis, kreatif, dan sering diremehkan sahabat-sahabatnya. Namun ia berhasil mengangkat derajat sekolah kampung mereka dalam karnaval 17 Agustus dengan menjadi koreografer dalam koreografi massal suku Masai dari Afrika yang dibuatnya.
Mahar adalah seniman yang hidup diantara orang yang tidak mengerti arti seni, sehingga kadang kala di dalam anggota Laskar Pelangi, Mahar sering dianggap “gila”. Walaupun begitu, tetap ada yang memandang tinggi Mahar yaitu Akiong. Akiong selalu berdebat dengan Sahara. Sahara adalah seorang gadis berjilbab dan keras kepala. Sahara sering mendengarkan Harun, seorang anak kecil yang terperangkap di tubuh orang dewasa yang selalu menceritakan tentang kucingnya yang berbelang tiga, melahirkan anak tiga, semua anaknya berbelang tiga. Suasana kelas anggota Laskar Pelangi selalu diwarnai  oleh pelangi kegeniusan. Mahar yang lebih spesifik dengan seni dan Lintang yang spesifik dengan bidang eksak.
Lintang adalah seorang anak yang ditunangkan dengan ilmu. Seorang kuli kopra cilik, yang genius dan senang hati bersepeda 80 kilo meter pulang pergi hanya untuk sekolah di SD Muhammadiyah, bahkan terkadang hanya sekedar untuk menyanyikan lagu Padamu Negeri di akhir jam sekolah. Seorang anak yang gigih bahkan telah menyumbangkan sebuah kemenangan bagi sekolah kampung Muhammadiyah dalam lomba cerdas cermat dengan mengalahkan sekolah PN. Namun semenjak ayahnya meninggal, ia harus menanggunghidup keluarganya dan harus putus sekolah. Hal ini sangat disayangkan karena lintang anak yang cerdas, bahkan Bu Mus meneteskan air mata ketika membaca surat dari Lintang. Lintang adalah anggota Laskar Pelangi yang telah memberikan keberanian bagi para anggota Laskar Pelangi lainnya untuk bermimpi.
Ikal adalah teman sebangku Lintang, mereka sebangku karena memiliki kemiripan berambut ikal. Ikal, anak seorang buruh tambang yang beranak banyak dan bergaji kecil. Ikal seorang anak laki-laki yang merasakan cinta pada pandangan pertama di toko kelontong dengan seorang gadis Tionghoa bernama A Ling. A Ling adalah sepupu dari Akiong, merupakan gadis yang memiliki kuku manis dan bermuka simetris. Ikal kenal dengan akiong karena Ikal sering mengambil kapur tulis di toko “Sinar Harapan” yang disuruh Bu Mus.
Ada hal tragis dan bahagia yang terjadi 12 tahun kemudian. Hal tragis dialami oleh Lintang, yang semenjak putus sekolah, menjadi seorang sopir truk pasir di bedeng kuli. Walaupun begitu, Lintang telah berhasil mewujudkan impian ayahnya yaitu agar Lintang tidak memiliki pekerjaan yang sama seperti ayahnya sebagai seorang nelayan. Seorang calon metmatikawan pertama di Belitong yang berakhir di bedeng kuli. Ketragisan kisah antara anak dan ibu, Trapani dan ibunya tinggal dirumah sakit jiwa sungai liat yang disebut Zaal Batu, dikarenakan perilaku mother complex yang sangat ekstrem. Namun akhirnya Trapani dan ibunya dapat keluar karena mengalami kemajuan.
Kucai yang dulu selalu menjadi ketua kelas, telah menjadi Drs. Mukharam Kucai Khairani, MBA dan selalu berpakaian safari. Dulu dikelas otaknya paling lemah, sekarang gelar akademiknya termasuk paling tinggi diantara anggota Laskar Pelangi. Sekarang ia bekerja sebagai salah satu anggota DPRD di Belitong. Mahar telah menjadi seorang pengajar dan mengorganisasi berbagai kegiatan budaya, serta melatih beruk memetik buah kelapa.
Ikal sang pemimpi menjadi pegawai pos, tukang sortir, bagian kiriman peka waktu, shift pagi yang bekerja mulai shubuh walaupun sebenarnya dulu Ikal tidak ingin menjadi orang yang bekerja shubuh. Sang pemimpi ini kemudian kembali berani bermimpi meraih Endesor semenjak Ikal mengetahui bahwa adanya beasiswa Uni-Eropa. Tujuan barunya dalam pengejaran meraih beasiswa tersebut.

0 komentar:

Posting Komentar