Sabtu, 01 Desember 2012

Ayat-Ayat Cinta


Identitas Buku      
Judul              : Ayat-ayat Cinta
Pengarang      : Habiburahman El Shirazy
Penerbit          : Republika
Tahun terbit  : 2007
Sinopsis Novel Ayat-Ayat Cinta
            Seorang pemuda yang berasal dari Indonesia yang berkeinginan untuk melanjutkan kuliah di universitas tertua di dunia yang letaknya berada di delta Nil. Meski sebenarnya orang tuanya harus menjual sawah yang sebenarnya warisan dari kakeknya. Akan tetapi dengan keterbatasan dirinya dalam biaya hidup akhirnya dia dapat menyongsong masa hidupnya dengan mandiri sehingga menjadikan hidupnya bahagia, pemuda itu adalah Fahri tokoh utama dalam novel ini. Fahri merupakan orang yang sangat disayangi para sahabat-sahabatnya dan di lingkungannya. Karena setiap perilaku dan aktivitas yang Fahri kerjakan selalu dicermatinya dan berdasarkan refrensi dari kitab-kitab dan ulama, sehingga jarang yang memperlakukannya seperti memperlakukan musuh. Di Mesir Fahri tinggal disebuah flat yang sangat sederhana bersama dengan teman-temannya yang berasal dari Indonesia, walaupun didalam flat yang sangat sederhana mereka tidak mengeluh dan bersedih. Melainkan mereka sangat bahagia dan harmonis, mereka saling bahu –membahu saling memberikan sesuatu yang terbaik untuk flatnya.
            Beberapa teman Fahri yang tinggal diflat itu adalah Hamdi, Rudi, Misbah, Saiful. Saiful dan Rudi baru tingakat tiga dan mau masuk ketingkat empat, Sedangkan Misbah dan Hamdi sedang menunggu pengumuman kelulusan untuk memperoleh gelar Lc. atau Licence. Fahri sekarang tinggal menunggu pengumuman untuk menulis tesis master di Al Azhar. Hari-hari selalu  dilewati dengan sangat terkontrol sehingga dalam pekerjaan yang akan dihadapinya sepuluh tahun mendatang. Fahri sudah merencanakannya dengan baik, karena Fahri terinspirasi dari kata-kata “Hidup tanpa tujuan tidak akan membuat Kemajuan walaupun jalan yang ditempuhnya jalan yang mudah, akan tetapi hidup dengan tujuan akan membuat kemajuan walaupun jalan yang ditempuh dengan sulit”. Fahri pun menikahi seorang wanita yang bernama Aisyah yang berlatar belakang keluarga kaya dan mereka pun hidup bahagia.
Namun hal yang tragis terjadi pada hubungan mereka, orang-orang yang menyukai Fahri tiba-tiba jadi berubah. Mereka adalah wanita-wanita yang dulu menyukai Fahri. Akan tetapi mereka malu untuk menunjukan rasa sukanya kepada Fahri. Noura adalah wanita malang yang selalu disiksa oleh keluarganya dan akhirnya ditolong oleh Fahri. Karena Fahri pun merasa iba melihat wanita yang disiksa, dan akhirnya Noura pun bebas dari penderitaanya dan menemui suatu keabadian ketika para dokter menyatakan bahwa Badrun bukan orang tua asli Noura, namun kebaikan Fahri di balas dengan suatu penghinaan hingga Fahri dimasukan kedalam penjara karena dituduh melakukan pelecehan seksual terhadap Noura hingga hamil.
            . Maria adalah gadis yang cerdas, akan tetapi dia beragama Katolik yang hafal dengan surat mariam. Maria mempunyai kepribadian yang manja. Akan tetapi dia sangat cerdas. Menurut keterangan orang tuanya, Maria adalah gadis pemalu. Namun ketika mendengar bahwa Fahri telah menikah. Maria pun jadi jatuh hingga tak sadarkan diri, menurut diagnosa dokter Maria sakit karena frustasi, dan para dokter menyarankan bahwa maria bisa sembuh kalau mendengar seseorang yang sangat disayanginya. Adapun orang yang disayanginya adalah Fahri. Walaupun pada akhirnya Maria meninggal dunia, akan tetapi sebelum Maria meninggal dunia Fahri telah menikahinya. Itu pun pada awalnya ditolak oleh Fahri akan tetapi itu semua adalah idenya Aisyah istri Fahri yang pertama, Aisyah menyarankan ide itu karena nasib Fahri ada di tangan Maria karena setelah Noura mengajukan surat pelecehan seksual terhadap Fahri kepengadilan, Fahri tidak dapat berbuat apa-apa, karena hanya Maria saksi hidup yang dapat menyatakan bahwa dirinya tak bersalah. Inilah bukti kesetiaan Maria terhadap Fahri.

0 komentar:

Posting Komentar