Identitas Buku
Judul
: Laskar Pelangi
Pengarang
: Andrea Hirata
Penerbit
: 2008
Tahun
terbit : Bentang
Sinopsis
:
Awal persahabahatn itu
dimulai pada sebuah sekolah SD Muhammadiyah. Persahabatan antara 11 murid SD Muhammadiyah.
Pada awalnya persahabatan itu hanya terdiri dari 10 anggota. Orang tua
mempunyai alasan mendaftarkan anaknya di sekolah Muhammadiyah karena sekolah
Muhammadiyah tidak menetapkan iuran dalam bentuk apapun, atau karena firasat
mereka bahwa anak-anak mereka dianggap memiliki karakter yang mudah disesatkan
iblis sehingga sejak muda harus mendapatkan pendadaran Islam yang tangguh. Atau
bahkan mungkin karena anaknya memang tidak diterima di sekolah manapun. Karena
Muhammadiyah merupakan sekolah kampung yang paling miskin di Belitong. Bahkan
awalnya kekurangan murid. Muncul kecemasan pada wajah Bu Mus atau N.A. Muslimah
Hafsari binti K.A. Abdul Hamid dan Pak Harfan atau Bapak K.A. Harfan Effendy
Noor bin K.A. Fadillah Zein Noor. Karena saat itu tidak genap 10 anak yang
mendaftar dan hampir sekolah itu ditutup. Tapi kemudian muncul Borek sebagai
penyelamat mereka, sehingga sekolah tidak jadi ditutup dan sekolah dilanjutkan.
Muhammdiyah memang
kekurangan guru, jadi selama 6 tahun di SD Bu Mus mengajarkan semua mata
pelajaran, mulai dari menulis indah, Bahasa Indonesia, Kewarganegaraan, Ilmu
Bumi sampai Matematika, geografi, prakarya dan praktik olah raga. Bu Mus hanya
memiliki selembar ijazah SKP (Sekolah Kepandaian Putri) namun beliau bertekad
untuk terus mengobarkan pendidikan Islam walaupun hanya memperoleh upah 15
kilogram beras setiap bulan. Beliau bersama pamannya Pak Harfan, selaku kepala
sekolah Muhammadiyah merupakan pahlawan tanpa tanda jasa yang menjadi pelita
bagi para Laskar Pelangi.
Anggota laskar pelangi
bertambah satu setelah Flo datang. Flo dulunya bersekolah di sekolah PN
(Perusahaan Negara) milik PN Timah adalah sebuah perusahaan yang paling
berpengaruh di Belitong, karena timah merupakan denyut nadi pulau Belitong. Flo
seorang gadis dengan postur tubuh tinggi rata-rata, tomboy dan merupakan
seorang gadis yang nakal, tidak seperti anggota laskar pelangi yang lainnya,
Flo berasal dari keluarga yang berlimpah harta. Florina yang merupakan anak
bungsu dari keluarganya, tidak suka menerima dirinya sebagai perempuan karena
mungkin Flo adalah anak perempuan satu-satunya dikeluarganya. Florina memiliki
ketertarikan yang sama seperti mahar dalam metafisika.
Mahar merupakan salah satu
anggota laskar pelangi selain Trapani, Syahdan, Harun, Borek, Kuncai, A Kion,
Sahara, Lintang, dan Ikal. Mahar adalah anak laki-laki yang tampan seperti
halnya Trapani dan pintar seperti Lintang. Mahar seorang pesuruh tukang parut
kelapa sekaligus seniman dadakan yang imajinatif, tak logis, kreatif, dan
sering diremehkan sahabat-sahabatnya. Namun ia berhasil mengangkat derajat
sekolah kampung mereka dalam karnaval 17 Agustus dengan menjadi koreografer
dalam koreografi massal suku Masai dari Afrika yang dibuatnya.
Mahar adalah seniman
yang hidup diantara orang yang tidak mengerti arti seni, sehingga kadang kala
di dalam anggota Laskar Pelangi, Mahar sering dianggap “gila”. Walaupun begitu,
tetap ada yang memandang tinggi Mahar yaitu Akiong. Akiong selalu berdebat
dengan Sahara. Sahara adalah seorang gadis berjilbab dan keras kepala. Sahara
sering mendengarkan Harun, seorang anak kecil yang terperangkap di tubuh orang
dewasa yang selalu menceritakan tentang kucingnya yang berbelang tiga,
melahirkan anak tiga, semua anaknya berbelang tiga. Suasana kelas anggota
Laskar Pelangi selalu diwarnai oleh
pelangi kegeniusan. Mahar yang lebih spesifik dengan seni dan Lintang yang
spesifik dengan bidang eksak.
Lintang adalah seorang
anak yang ditunangkan dengan ilmu. Seorang kuli kopra cilik, yang genius dan
senang hati bersepeda 80 kilo meter pulang pergi hanya untuk sekolah di SD
Muhammadiyah, bahkan terkadang hanya sekedar untuk menyanyikan lagu Padamu
Negeri di akhir jam sekolah. Seorang anak yang gigih bahkan telah menyumbangkan
sebuah kemenangan bagi sekolah kampung Muhammadiyah dalam lomba cerdas cermat
dengan mengalahkan sekolah PN. Namun semenjak ayahnya meninggal, ia harus
menanggunghidup keluarganya dan harus putus sekolah. Hal ini sangat disayangkan
karena lintang anak yang cerdas, bahkan Bu Mus meneteskan air mata ketika
membaca surat dari Lintang. Lintang adalah anggota Laskar Pelangi yang telah
memberikan keberanian bagi para anggota Laskar Pelangi lainnya untuk bermimpi.
Ikal adalah teman
sebangku Lintang, mereka sebangku karena memiliki kemiripan berambut ikal.
Ikal, anak seorang buruh tambang yang beranak banyak dan bergaji kecil. Ikal
seorang anak laki-laki yang merasakan cinta pada pandangan pertama di toko
kelontong dengan seorang gadis Tionghoa bernama A Ling. A Ling adalah sepupu
dari Akiong, merupakan gadis yang memiliki kuku manis dan bermuka simetris.
Ikal kenal dengan akiong karena Ikal sering mengambil kapur tulis di toko
“Sinar Harapan” yang disuruh Bu Mus.
Ada hal tragis dan
bahagia yang terjadi 12 tahun kemudian. Hal tragis dialami oleh Lintang, yang
semenjak putus sekolah, menjadi seorang sopir truk pasir di bedeng kuli.
Walaupun begitu, Lintang telah berhasil mewujudkan impian ayahnya yaitu agar
Lintang tidak memiliki pekerjaan yang sama seperti ayahnya sebagai seorang
nelayan. Seorang calon metmatikawan pertama di Belitong yang berakhir di bedeng
kuli. Ketragisan kisah antara anak dan ibu, Trapani dan ibunya tinggal dirumah
sakit jiwa sungai liat yang disebut Zaal Batu, dikarenakan perilaku mother
complex yang sangat ekstrem. Namun akhirnya Trapani dan ibunya dapat keluar
karena mengalami kemajuan.
Kucai yang dulu selalu
menjadi ketua kelas, telah menjadi Drs. Mukharam Kucai Khairani, MBA dan selalu
berpakaian safari. Dulu dikelas otaknya paling lemah, sekarang gelar
akademiknya termasuk paling tinggi diantara anggota Laskar Pelangi. Sekarang ia
bekerja sebagai salah satu anggota DPRD di Belitong. Mahar telah menjadi
seorang pengajar dan mengorganisasi berbagai kegiatan budaya, serta melatih beruk
memetik buah kelapa.
Ikal sang pemimpi
menjadi pegawai pos, tukang sortir, bagian kiriman peka waktu, shift pagi yang
bekerja mulai shubuh walaupun sebenarnya dulu Ikal tidak ingin menjadi orang
yang bekerja shubuh. Sang pemimpi ini kemudian kembali berani bermimpi meraih
Endesor semenjak Ikal mengetahui bahwa adanya beasiswa Uni-Eropa. Tujuan
barunya dalam pengejaran meraih beasiswa tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar