Identitas
Buku
Judul : Ayat-ayat Cinta
Pengarang : Habiburahman El Shirazy
Penerbit : Republika
Tahun terbit : 2007
Sinopsis Novel Ayat-Ayat Cinta
Seorang pemuda yang berasal dari
Indonesia yang berkeinginan untuk melanjutkan kuliah di universitas tertua di
dunia yang letaknya berada di delta Nil. Meski sebenarnya orang tuanya harus
menjual sawah yang sebenarnya warisan dari kakeknya. Akan tetapi dengan
keterbatasan dirinya dalam biaya hidup akhirnya dia dapat menyongsong masa
hidupnya dengan mandiri sehingga menjadikan hidupnya bahagia, pemuda itu adalah
Fahri tokoh utama dalam novel ini. Fahri merupakan orang yang sangat disayangi
para sahabat-sahabatnya dan di lingkungannya. Karena setiap perilaku dan
aktivitas yang Fahri kerjakan selalu dicermatinya dan berdasarkan refrensi dari
kitab-kitab dan ulama, sehingga jarang yang memperlakukannya seperti
memperlakukan musuh. Di Mesir Fahri tinggal disebuah flat yang sangat sederhana
bersama dengan teman-temannya yang berasal dari Indonesia, walaupun didalam
flat yang sangat sederhana mereka tidak mengeluh dan bersedih. Melainkan mereka
sangat bahagia dan harmonis, mereka saling bahu –membahu saling memberikan
sesuatu yang terbaik untuk flatnya.
Beberapa teman Fahri yang tinggal diflat
itu adalah Hamdi, Rudi, Misbah, Saiful. Saiful dan Rudi baru tingakat tiga dan
mau masuk ketingkat empat, Sedangkan Misbah dan Hamdi sedang menunggu
pengumuman kelulusan untuk memperoleh gelar Lc. atau Licence. Fahri sekarang
tinggal menunggu pengumuman untuk menulis tesis master di Al Azhar. Hari-hari
selalu dilewati dengan sangat terkontrol
sehingga dalam pekerjaan yang akan dihadapinya sepuluh tahun mendatang. Fahri
sudah merencanakannya dengan baik, karena Fahri terinspirasi dari kata-kata
“Hidup tanpa tujuan tidak akan membuat Kemajuan walaupun jalan yang ditempuhnya
jalan yang mudah, akan tetapi hidup dengan tujuan akan membuat kemajuan
walaupun jalan yang ditempuh dengan sulit”. Fahri pun menikahi seorang wanita
yang bernama Aisyah yang berlatar belakang keluarga kaya dan mereka pun hidup
bahagia.
Namun hal yang tragis terjadi pada hubungan mereka,
orang-orang yang menyukai Fahri tiba-tiba jadi berubah. Mereka adalah wanita-wanita
yang dulu menyukai Fahri. Akan tetapi mereka malu untuk menunjukan rasa sukanya
kepada Fahri. Noura adalah wanita malang yang selalu disiksa oleh keluarganya
dan akhirnya ditolong oleh Fahri. Karena Fahri pun merasa iba melihat wanita
yang disiksa, dan akhirnya Noura pun bebas dari penderitaanya dan menemui suatu
keabadian ketika para dokter menyatakan bahwa Badrun bukan orang tua asli
Noura, namun kebaikan Fahri di balas dengan suatu penghinaan hingga Fahri
dimasukan kedalam penjara karena dituduh melakukan pelecehan seksual terhadap
Noura hingga hamil.
. Maria adalah gadis yang cerdas,
akan tetapi dia beragama Katolik yang hafal dengan surat mariam. Maria mempunyai
kepribadian yang manja. Akan tetapi dia sangat cerdas. Menurut keterangan orang
tuanya, Maria adalah gadis pemalu. Namun ketika mendengar bahwa Fahri telah
menikah. Maria pun jadi jatuh hingga tak sadarkan diri, menurut diagnosa dokter
Maria sakit karena frustasi, dan para dokter menyarankan bahwa maria bisa
sembuh kalau mendengar seseorang yang sangat disayanginya. Adapun orang yang
disayanginya adalah Fahri. Walaupun pada akhirnya Maria meninggal dunia, akan
tetapi sebelum Maria meninggal dunia Fahri telah menikahinya. Itu pun pada
awalnya ditolak oleh Fahri akan tetapi itu semua adalah idenya Aisyah istri
Fahri yang pertama, Aisyah menyarankan ide itu karena nasib Fahri ada di tangan
Maria karena setelah Noura mengajukan surat pelecehan seksual terhadap Fahri
kepengadilan, Fahri tidak dapat berbuat apa-apa, karena hanya Maria saksi hidup
yang dapat menyatakan bahwa dirinya tak bersalah. Inilah bukti kesetiaan Maria
terhadap Fahri.
0 komentar:
Posting Komentar