Seorang
perempuan cantik yang bernama Eliza Mariyam sedang berbenah dalam rumahnya.
Dengan membereskan dan menata perabotan dan botol-botol minuman yang kemudian
ditaruhnya diatas meja. Eliza memanjakan dirinya sejenak dengan membersihkan
kuku-kuku cantikn
Dari kejauhan
terdengar suara yang memanggil-manggil namanya dan mengetuk pintu rumahnya.
Datangnlah seorang laki-laki atau biasa disebut dengan gelandangan. Gelandangan
itu merasa sangat ketakutan sekali karena dikejar-kejar oleh polisi. Ternyata
gelandangan itu adalah buronan polisi yang kabur dari penjara, karena
gelandangan tersebut telah dituduh membunuh seseorang, yaitu anak colonel.
Setelah beberapa
lama menceritakan ketakutannya kemudian gelandangan tersebut tidak
diperbolehkan Eliza untuk bersembunyi dirumahnya. Gelandangan itu kemudian
pergi entak kemana. Eliza kemudian menyuruh Firdaus untuk keluar dari kamarnya.
Ternyata sejak dari tadi Firdaus berada dalam rumah Eliza, oleh sebab itulah
gelandangan tidak diperbolehkan bersembunyi dirumahnya, karena dirumahnya ada
Firdaus.
Firdaus
bertanya-tanya kepada Eliza tentang tamunya tadi. Kemudian terjadilah
perselisihan antara Firdaus dan Eliza. Mereka berdua mempermasalahkan kejadian
yang telah dialaminya. Firdauspun menyuruh Eliza untuk membereskan tempat
tidurnya. Tetapi Eliza malah pergi begitu saja, kemudian Firdaus berkesempatan
untuk mencari-cari bukti tentang diri Eliza. Eliza kemudian mengambilkan jas
untuk Firdaus. Kemudian mereka berdua bermesraan dalam ruangan yang penuh
dengan harapan tadi.
Firdaus kemudian
semakin marah dan mereka berdua saling menyalahkan dirinya satu sama lain.
Dengan hati yang emosi kemudian Firdauspun mencekik leher Eliza agar tidak
banyak bicara. Firdaus menyalahkan keadaan Eliza yang terkesan tidak mau
membantu dan menuruti keinginannya untuk mengatakan dimana Gelandangan tadi.
Eliza menangis
setelah mendengar perkataan dari Fidaus. Dengan suasana sedih, tiba-tiba
terdengar suara polisi sedang memanggil nama Firdaus dari luar. Eliza pun
sangat ketakutan dan menyuruh Firdaus untuk bersembunyi. Namun Firdaus tidak
mau untuk bersembunyi. Firdaus ternyata yang mengundang polisi tersebut datang
kerumah Eliza. Kedua polisi itu semkin memojokkan Eliza untuk memberitahukan
dimana gelndangantersebut. Polisi tersebut memaksa Eliza untuk menandatangani
surat persetujuan untuk menjadi saksi.
Eliza semakin
dipaksa dan dipojokkan oleh mereka bertiga, kemudian datanglah Kolonel yang
berpura-pura kasihan kepada Eliza, berusaha membantu Eliza dengan dalih
membantu ibunya. Eliza pun semakin ngotot tak mau menceritakan yang sebenarnya.
Akhirnya datanglah ibu dari Thomas yang juga berusaha meluluhkan hati Eliza.
Dengan rasa sedih Eliza pun merasa kasihan dengan ungkapan ibu Thomas. Setelah
puas menceritakan keadaan anak yang jadi narapidana, akhirnya mereka semua
pergi meninggalkan Eliza dan Firdaus. Kolonel memberikan pilihan kepada Eliza
untuk memilih Gelandangan itu atau Ibu Thomas. Akhirnya Eliza pun
menandatangani surat itu.
Setelah beberapa
hari akhirnya Kolonel datag lagi kerumah Eliza daan memceritakan bahwa Thomas
akan dibebaskan. Dan Gelandangan itu pun masih dicari-cari oleh polisi.
Tiba-tiba diluar terdengar suara gaduh dan terdengar sirine mobil polisi. Namun
Kolonel itu memberikan surat yang didalamnya berisi uang kepada Eliza. Sambil
mengusap rambut Eliza tiba-tiba Kolonel berusaha meninggalkan Eliza, serta
dengan keinginan agar Eliza tak menceritakannya kepada orang lain.
Eliza terpaku
dengan keadaan yang dialaminya itu. Dan meremas-remas uang tadi dan dia
menjatuhkan dirinya diatas kursi. Suara diluar semakin keras dan semakin
mndekat. Suara tembakan dan suara gemuruh sirine mobil polisi. Tiba-tiba
Gelandangan masuk kerumah Eliza dan meminta Eliza untuk menyembunyikannya.
Gelandangan itu sangat ketakutan sekali karena dia dikejar-kejar polisi. Dia
mondar-mandir kesana kemari meminta kepada Eliza untuk menyembunyikannya. Dan
kemudian Gelandangan menjatuhkan diri diatas kursi. Dan Eliza pun berusaha
bertanya kepada Gelandangan kenapa dia tidak mau mengakuinya. Gelandangan tidak
mau mengakuinya karena dia dituduh memperkosa Eliza.
Akhirnya Eliza
melihat keluar rumah dan ternyata banyak sekali orang diluar yang sedang
mencari Gelandangan. Bahkan kedua ujung jalan sudah ditutup. Gelandagan semakin panic dan takut, namun
Eliza marah dan memaki-maki Gelandangan tersebut. Kenapa Gelandangan itu
bersembunyi di rumanya. Gelandangan itu berusaha mencari tempat persembunyian
yang aman. Namun Eliza bertanya kepada Gelandangan apakah dirinya tidak membawa
senjata. Kemudian Eliza mencari didalam lacinya dan menemukan sebuah pisau dan
menyuruh Gelandangan untuk menikam Polisi-polisi itu dari belakang. Namn
Gelandangan itu tidak berani.
Suara itu sudah
dekat, Eliza pun menyuruh Gelandangan itu bersemunyi didalam kamar mandi dan
menyuruhnya untuk tidak bersuara. Akhirnya terdengar saura mengetuk pintu dan
datang lah kedua polisi itu dan Kolonel. Eliza pun marah-marah kepada Polisi
itu. Setelah lama mencari dan tidak menemukannya didalam. Akhirnya Polisi
ersebut keluar dari Rumah Eliza. Dan sebelum Gelandangan pergi keluar tiba-tiba
terdengar suara ketukan pintu lagi, dan Gelandanganpun bersembunyi lagi didalam
kamar mandi.
Firdaus pun
masuk kedalam Rumah Eliza. Dan bercerita banyak kepda Eliza tentang Gelandangan
itu. Kini Firdaus berusaha mencari dan ingin masuk kedalam kamar mandi. Eliza
pun mencegah Firdaus untuk masuk kedalam kamar mandi tersebut. Eliza
mencegahnya dan bilang kalau didalam ada langganannya dan Firdaus pun ngotot
ingin melihat tampang langganannya tersebut. Dan masuk lah Firdaus kedalam
kamar mandi, muncul lah Gelandangan yang dicarinya. Kemudian Firdaus
menodongkan pistolnya ke muka Gelandangan tersebut, namun dengan sigap
Gelandangan tersebut langsung mendorong Firdaus. kemudian Elizaa mengambil
pisau dalam laci mejanya dan menodongkannya kepada Firdaus. namun terdengar
ketukan dari luar memanggil nama Firdaus. Kemudian terdengar suara tembakan dan
Firdaus keluar dari rumah. Saat itulah Eliaza mengeluh tentang diriny sebagai
seorang pelacur.
0 komentar:
Posting Komentar