Rabu, 23 Oktober 2013
Sabtu, 20 Juli 2013
Perjalanan Cinta
Tak peduli jarak antara kita. Berapa jauh kita berada. Cinta tak mengenal itu semua. Saat mata terpana hati pun berkata. Kejarlah cinta. Cinta menyusuri berbagai liku-liku hati. Mencari sosok yang paling istimewa. Tak butuh rupa tak juga harta. Cinta hanya butuh rasa. Rasa memilih dan juga menerima. Itulah perjalanan cinta. Hingga nanti cinta akan bahagia selamanya
Bunda
Bunda wajah ini masih terlalu biru untuk kasih dan sayangmu. Dirimu begitu menjaga qalbuku disaat aku tak lagi mampu untuk menyangga hidupku. Kau hadirkan kasih dan sayangmu buat anakmu yang sudah beranjak dewasa ini. Tak lupa kau tundukkan wajah muda ini dengan senyummu yang mengharu biru. Memang bukan inginmu untuk menghadiahkan senyum itu kepada anakmu. Namun anakmu ini yang tak mampu menjaga qalbu, seakan mengiris-iris dengan tingkah lakuku selama ini. Sungguh wajah ini tak lagi mampu untuk memandang wajahmu, saat diri sudah tak lagi berharga untukmu. Hanya boisa untuk membuat malu, duhai Bundaku. Kaulah pemberi kasih dan sayang buat anak-anakmu, tak peduli duka dan luka mencabik-cabik hatimu. Senyum itu masih saja terus mengembang dalam wajahmu.
Wahai Kekasihku
Begitu indah parasmu, wahai kekasihku
tak ada rasaku tanpa hadirnya dirimu
membuat qalbuku seakan merasa sendu
bukan hanya haru, saat bertemu denganmu wahai kasihku
kau mampu membuat hariku, seindah surga dunia
menghias dunia dengan cintamu,
wahai kasihku, cinta kita bukan cinta yang biru
harus begitu merasa rindu saat kita tak pernah bertemu
tak peduli kita bertemankan jarak untuk merindu
namun cintaku hanya untukmu, wahai kekaksihku
tak ada rasaku tanpa hadirnya dirimu
membuat qalbuku seakan merasa sendu
bukan hanya haru, saat bertemu denganmu wahai kasihku
kau mampu membuat hariku, seindah surga dunia
menghias dunia dengan cintamu,
wahai kasihku, cinta kita bukan cinta yang biru
harus begitu merasa rindu saat kita tak pernah bertemu
tak peduli kita bertemankan jarak untuk merindu
namun cintaku hanya untukmu, wahai kekaksihku
Senin, 13 Mei 2013
Di Ujung Jari
Di
ujung jari rasa ini berhembus.
Di
ujung jari rasa ini menggebu-gebu.
Di
ujung jari diri ini menantimu.
Di
ujung jari dulu kita saling berseru.
Di
ujung jari apa kita pernah bertemu.
Di
ujung jari rasa ini mulai tumbuh.
Di
ujung jari bisakah rasa ini menjadi satu.
Di ujung jari itulah cintaku terhadapmu
Di ujung jari rasa ini akan menghiasi cintamu
Cinta di ujung jari akankah akan terus menjadi satu sampai selamanya
Di ujung jari itulah cintaku terhadapmu
Di ujung jari rasa ini akan menghiasi cintamu
Cinta di ujung jari akankah akan terus menjadi satu sampai selamanya
Jumat, 26 April 2013
Cinta dan Penikahan
Manusia
memang tidak bisa terlepas dari cinta. Cinta itu apa? tanyaku. Cinta itu kebun
bunga yang ada di depanmu, terdapat banyak bunga. Lalu ambillah satu bunga yang
kau anggap indah dan bisa membuatmu terpesona. Namun kau tak boleh berjalan
mundur lagi setelah melewati bunga-bunga yang telah tidak kau pilih tadi. Itulah
cinta. Setelah beberapa lama aku memilih satu persatu bunga itu, ternyata aku
sudah sampai ujung dan tak mendapatkan bunga yang aku pilih.
Adakah
yang salah denganku? Kesalahanku adalah saat memilih bunga aku selalu
memikirkan bunga yang sempurna, meski aku sudah mendapatkan yang indah dan
membuatku terpesona. Namun aku tetap saja mencari bunga yang sempurna tidak
hanya indah dan bisa membuatku terpesona. Hingga akhirnya tibalah aku di ujung
taman, dan tak mendapatkan satu bunga pun. Itulah kesalahanku.
Begitulah
cinta, saat kita memilih cinta terkadang kita sering mempertimbangkan kriteria yang
kita inginkan. Meski sudah mendapatkan yang cocok dengan kriteria, namun
seseorang berharap lagi ada cinta yang lebih sempurna lagi. Itulah cinta.
Tidak
puas dengan hasil pencarian cinta. Lalu aku bertanya lagi tentang pernikahan. Apakah
pernikahan itu? tanyaku. Pernikahan itu ladang jagung yang luas, yang terdapat
banyak pilihan jagung, ada yang besar ada juga kecil. Ambillah sebuah jagung
yang buahnya besar. Jika kau menemukan jagung yang buahnya besar itulah
pernikahan. Setelah lama berada di kebun jagung itu, akhirnya aku memutuskan
untuk memilih jagung yang buahnya tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil. Karena
jagung itu biasa-biasa saja.
Itulah
pilihanku, karena aku tak mau lagi gagal. Tak mendapatkan
apa-apa saat sudah sampai diujung. Daripada aku terus berjalan mencari jagung
sesuai kriteria itu, dan sampai ujung tak mendapatkan apa-apa, lebih baik saya
segera mengambil jagung yang seadanya saja.
Begitulah
pernikahan, kita akan segera mengambil keputusan bila kita sudah mendapatkan
kesempatan, dan kurasa tidak buruk-buruk amat. Memang mencari wanita di dunia
ini yang wajahnya cantik, seksi, kaya, dan muslimah itu tidaklah sulit, tapi
ingat yang sulit adalah maukah mereka menikah dengan kita?.
Pernikahan
tak harus dimulai dengan cinta, karena bila diawali jatuh cinta, kita akan
dituntut dengan berbagai persyaratan yang mengikat. Hubungan yang mengikat itu
tidaklah mudah. Oleh sebab itu, pernikahan harus dilandasi rasa keinginan
pasangan untuk membangun cinta. Sebab dengan membangun cinta kita akan
mempersiapkan diri kita untuk menerima kehadiran pasangan kita apa adanya dan
sepenuhnya.
Oleh: Eko Cahyono
Sumber bacaan:
Bukan Pernikahan Cinderela karya Iwan Januar.
Selasa, 23 April 2013
Tidur
tidur untuk malam ini
malam ini aku harus tidur
tidur untuk kesehatan
kesehatan ini perlu
perlu tidur aku malam ini
malam ini aku harus tidur
tidur untuk kesehatan
kesehatan ini perlu
perlu tidur aku malam ini
Langganan:
Postingan (Atom)